Coelho kali ini membawa kita ke Cannes, Perancis, dengan latar belakang
gemerlap sekaligus nelangsa-nya hidup semua manusia pada berbagai jenis
kelas sosial yang terlibat pada industri film dan fashion, serta
pengejaran cinta yang berbuntut pembunuhan keji seorang pengusaha
telekomunikasi mantan tentara.
Sentuhan berbeda dari Coelho ini
sempat bikin aku kaget dan bingung, karena terbiasa oleh alur lambat
cerita-cerita Coelho di banyak buku sebelum ini. Setelah terus
menenggelamkan diri pada setiap bab, baru deh berasa enak dan ketagihan,
pengen tahu perbuatan dan keputusan apa lagi yang akan diambil oleh
masing-masing tokoh.
Igor adalah presiden direktur sebuah
perusahaan telekomunikasi besar di Rusia. Ia kehilangan istri yang
dicintainya karena terlalu sibuk bekerja. Igor amat berbahaya, amat
sangat mengerti senjata-senjata pembunuh, amat mengerti titik-titik
lemah pada tubuh manusia, karena ia pernah menjadi tentara dalam perang.
Dan parahnya, Igor tak bisa mendengarkan suara Tuhan. Suara hatinya
telah dimanipulasi oleh dirinya sendiri.
Ewa, mantan istri Igor,
kini telah menikah dengan Hamid, seorang designer terkenal dari Timur
Tengah. Ewa tahu telah mengambil keputusan besar dalam hidupnya saat
harus meninggalkan Igor. Suami yang pernah 'dibesarkan'nya sejak belum
berlimang harta. Dan Ewa juga harus meninggalkan bisnis baru dalam dunia
fashion yang amat diidamkannya sejak dulu. Ia tinggalkan semua, demi
keselamatan dirinya. Igor secara tak sadar membahayakan hidup Ewa.
Di
Cannes, Igor awalnya menuntut agar Ewa segera kembali padanya dengan
cara memusnahkan beberapa dunia. Secara gamblang bisa kita bilang, Igor
membunuh beberapa orang hanya agar Ewa mengetahui keberadaannya,
ketakutan, dan bersujud meminta kembali pada Igor. Tapi tujuan Igor
berubah saat ia belajar banyak hal pada korban pertamanya, Olivia, gadis
muda yang kini seperti menghantuinya. Igor percaya Olivia memberi
banyak kekuatan pada dirinya.
Banyak tokoh yang terpaksa terlibat
bahkan hingga menjadi korban hanya karena tujuan Igor itu. Kekuatan
cinta itu memang menghangatkan, tapi kalau terlalu panas, kadang malah
dapat membunuh kita. Dan di buku ini pula kita diingatkan bahwa status
sosial, harta, ketenaran dan sebagainya hanyalah kesenangan sesaat yang
menggoda di dalam dunia ini. Kita jadi sering lupa apa tujuan utama
Tuhan menciptakan kita.
Tak semua kisah dapat berakhir bahagia,
namun dari situlah kita jadi banyak belajar. The Winner Stands Alone.
Kemenangan sang tokoh tampaknya memuaskan dirinya, tapi pasti tak akan
memuaskan Tuhan jika kita berlaku seperti Igor.
ya betul buku ini beda dengan buku Coelho yang lain, tapi tetep ada pesan2 dan menarik untuk dibaca..:)
BalasHapus