Penulis: Neil Gaiman
My rating: 5 of 5 stars
Sumpeehhh...
baru buka bukunya aja udah disuguhin sama adegan thriller pembunuhan
sadis yang dilakukan oleh pria bernama Jack. Si Jack ini membantai
keluarga, tapi cuma si baby yang kamarnya di atas itu yang selamat.
Entah bagaimana, si baby merasa bosan di tempat tidurnya, memanjat
keluar box, merangkak turun tangga, melihat pintu depan rumah terbuka,
dan... voila, jalan-jalan deh dia hingga tiba selamat sentosa di sebuah
komplek pemakaman tak jauh dari sana. Pasangan hantu, Owens, yang
melihatnya terkaget-kaget. Bagaimana bayi umur setahun ini bisa tiba di
pemakaman? Tak lama, ada kabut dan cahaya tipis yang menghampiri Owens.
Orang tua si bayi. Mereka memohon Keluarga Owens untuk menjaga si bayi
dari orang yang membunuh mereka. Maka malam itu juga, si bayi diangkat
menjadi anak keluarga Owens.
Jack
kelimpungan mencarinya di dalam rumah. Perintah mesti dijalankan dengan
sempurna, semua anggota keluarga harusnya ia bunuh malam itu juga.
Disusurinya jalanan. Ia curiga anak itu masuk ke daerah pemakaman. Semua
pagar sudah terkunci, bagaimana cara anak itu masuk? Penjaga pemakaman
pun menyuruhnya pulang, tak ada anak manusia di situ. Jack kesal.
Penasaran. Misinya gagal.
Malam itu penghuni pemakaman geger.
Para hantu, roh halus, warewolf, ghouls dan sebagainya berkumpul
membicarakan peristiwa tersebut. Keluarga Owens bersikeras tetap akan
membesarkan si bayi. Menyerah, mereka pun akhirnya rapat hendak memberi
nama si bayi. 300 kepala, 300 ide nama. Silas pun memutuskan untuk
memberinya nama Nobody Owens, yang dipanggil dengan nama Bod. Silas
berjanji akan menjadi penjaganya. Menjaga dari semua manusia terutama
Jack si Pembunuh dan terhadap dunia roh yang mungkin akan mencelakai
Bod. Bod diberi keistimewaan dari para penghuni makam, yaitu dapat
melihat dalam gelap, dapat memasuki kuburan-kuburan dan tempat-tempat
yang terlarang dimasuki oleh manusia, serta diajari kosakata bahasa roh
halus dan dapat menghilang, tersamar dalam gelap seperti para hantu,
dapat memasuki mimpi manusia, dan sebagainya.
Beranjak remaja,
Bod mulai ingin tahu kehidupan manusia sesungguhnya. Petualangan demi
petualangan dilakukannya. Di umur 4 tahun, ia berteman dengan seorang
anak perempuan yang umurnya 5 tahun. Scarlet namanya. Ia dibawa ibunya
sesekali waktu ke pemakaman untuk mengenalkan Scarlet pada alam. Bersama
Scarlet, Bod menghadapi petualangan mendebarkan di sebuah kuburan. Tak
lama setelah itu, Scarlet pindah ke kota lain.
Di bab ke-3, Bod
menjelajah dunia roh yang dipenuhi oleh ghouls. Di sini ia dibantu oleh
Mrs. Lupescu guru pengganti di saat-saat Silas harus melanglang ke
bagian dunia yang lain. Yaakk... di sini saya bingung ngebayanginnya.
Fantasi banget deh, mana banyak kosakata yang aku ga ngerti. Hihihi...
Bod
pun pernah keluar kompleks pemakaman dalam usahanya mencari uang. Ia
hendak membeli batu nisan untuk Lisa, sahabat barunya, yang meninggal
dibunuh masyarakat karena dirinya adalah penyihir. Di toko antik ini
pula ia menghadapi petualangan yang tak mungkin ia lupakan, karena
ternyata pemilik toko menyekapnya agar dapat memiliki cincin permata
berkepala 3 ular yang penuh daya sihir. Untung saja ia diselamatkan Lisa
dari keculasan pemilik toko.
Bod pernah sekolah di sekolah umum,
yang isinya penuh dengan anak-anak seusianya. Di sini, ia harus
berusaha menjauh dari anak-anak agar tak seorang pun mengingatnya. Tapi
hati nuraninya tak dapat menahan diri saat harus berhadapan dengan Nick
& Mo, yang menjadi preman sekolahan. Masalah demi masalah Bod lewati
dengan bantuan Lisa dan Silas, hingga ia tunduk pada saran Silas supaya
cabut aja dari sekolah.
Lama-kelamaan, jejak Bod tercium oleh
Jack, pembunuh keluarganya, yang kembali mencarinya dengan teknik lain.
Hiks.. apakah kali ini Bod sudah dapat menjaga keselamatan dirinya
sendiri tanpa bantuan Silas? Apa sih yang Jack inginkan dari Bod? Lalu
apakah Bod bakalan seumur hidup tinggal di pemakaman? Eh lupa cerita
bagian Danse Macabre, dimana para manusia berdansa tengah malam bersama
para hantu. Ih seruuu.... Nah mule penasaran kaann... Baca sendiri yaa…
:)
Sukaaaa banget sama dongeng-dongeng khas papa Neil Gaiman!
Sejak awal pertama aku baca Anansi Boys, jadi langsung jatuh cinta sama
kegilaannya menjelajah dunia antah berantah monster, magis, gelap,
teror, dll. Begitu dapet pinjeman Coraline & Stardust, langsung
babat habis dan beli DVD-nya. Sayang aku belom baca Neverwhere, American
Gods & Sandsman. :( Selalu yang ada di kepalaku: "Kok ya kepikiran bikin cerita model gini?". Saluuutt...
Oh
ya, sukaaa banget juga sama ilustrasi yang dibuat oleh Dave McKean di
novel ini. Maklum, saya ga bisa gambar tapi rada belagu klo urusan seni,
jadi begitu liat gambarnya langsung tahu ini coretan spidol keren abis.
*pongah* :P
Akhir kata, apakah manusia lebih baik daripada
hantu, warewolf, roh, arwah dan sebagainya? Atau lebih jahat? Hehehe...
carilah jawabannya di buku ini dan di dunia kita ini. ;)
Makasih
buat Jippie & her bf yang udah mau disibukin untuk beli di Filipin,
demi mengejar harga yang murah daripada beli di Indo. :D
aku pun suka buku ini. Nggak cuman cerita, Ilustrasinya pun keren.
BalasHapusTerharu pas baca bagian terakhir.
Ini loh, aku sih tunggu2 kabar filmnya. Semogaaaa filmnya bener2 adapt dari bukunya. Semogaaa, gambar di filmnya nanti sebagus ini... Dan semoga2 lainnya... Hihi...
Hapushuaaaa... kapan nih buku diterjemahiiin!!
BalasHapushahaha... iyaa... asli rada kagok sama kosakata dunia perhantuan dalam bahasa Inggris.
BalasHapusSemogaaa... yang ntar nerjemahin pinter-surinter biar ga ngerusak image ni buku & papa Gaiman.
*banyak semoga bertebaran di komentarku hari ini :P *
kayaknya keren nih
BalasHapusWalah.. itu kukasih 5 bintang.
BalasHapusHaha.. lebay yah!
Harusnya cuma Kitab Suci yg pantes dapet 5 bintang,
tapi dalam dunia per-fiksi-fantasi-an,
menurutku ini pantes kukasih bintang 5.
Asal jgn bintang 7,
berarti pusing :P
Ini buku menang Newbery Award, jadinya aku penasaran bangett... dari reviewnya mba juga bikin pengen segera baca :3
BalasHapusYuk bacaaa...
HapusAku pun tambah cinta Papa Gaiman berkat buku inih! Hihihi...