Senin, 11 April 2011

Gerhana Kembar

Category:Books
Genre: Gay & Lesbian
Author:Clara Ng
Gerhana Kembar

My rating: 3 of 5 stars

Lupa awalnya bagaimana, yang jelas aku hampir selalu ngelirik novel ini setiap menemukannya di toko buku. Covernya bergambar siluet seorang wanita yang sedang berjalan di tepi sungai, didominasi warna hitam dan abu-abu sehingga terlihat begitu misterius sekaligus cantik. Namun selalu saja kuletakkan kembali di rak buku dan mengambil novel yang lain untuk kubeli.

Sekitar awal Juni tahun ini, aku membaca resensi menariknya Erry di Goodreads, muter-muter ngomong minta pinjem, eh sekitar seminggu setelah itu buku Erry sudah ada di mejaku. Untung perusahaan kita masih dalam lingkaran ‘mutualisme’, sehingga urusan kirim-kirim buku bisa pakai fasilitas kantor. Hihihi...

Novel Clara Ng ini sebelumnya ada di Koran Kompas, berkisah tentang dua orang perempuan yang saling mencinta. Ya, tentang pasangan lesbian. Masih dianggap tabu di Indonesia walau keberadaannya makin banyak bermunculan di kota-kota besar. Aku sendiri belum pernah mengetahui apakah ada satu di antara temanku yang ternyata seorang lesbi, karena lebih mudah menemukan gay. Mungkin ini disebabkan oleh keterbukaan gay pada publik ya.

Pada saat Diana tergeletak sakit karena penyakit tua di rumah sakit, Lendy baru mengetahui bahwa oma-nya seorang lesbi. Apakah ada perasaan benci? Kasihan? Kecewa? Biasa saja? Atau malah mendukung?
Bagaimana awal mula Diana mengetahui bahwa dirinya tidak seperti wanita lainnya? Dan kenapa Eliza, ibu Lendy, sangat sibuk di dunianya sendiri tanpa peduli pada Lendy?

Aku suka penuturan Clara dalam novel ini, semua emosi ikut teraduk-aduk dan sempat hampir menitikkan air mata di halaman 339, walau pada akhirnya aku masih bingung memahami rasa cinta antara pasangan sejenis dan lega menemukan cinta yang kukenal di halaman 350. Hehehehe....

Satu yang paling kuingat dari novel ini: cinta memang tak mengenal batas SARA. Hmm... tapi apa bener seorang homoseksual yang menyatakan dirinya merdeka terhadap pandangan aneh orang sungguh merasa merdeka terutama terhadap hati nuraninya dan Tuhan?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar