Rabu, 28 Desember 2011

Sagra

Pengarang: Oka_Rusmini
My rating: 3 of 5 stars


Buku ini sebenernya udah lamaaa... banget kuselesaikan, tapi kok penyakit 'males bikin review'-nya lama amet hilangnya yah? Hehehe...

Sagra mengangkat cerita tentang kasta, seks dan adat dengan setting tanah Bali. Oka Rusmini sang pengarang mengemasnya dalam bentuk kumpulan cerita pendek penuh dengan intrik kehidupan wanita. Sifat binatang pria membuat nilai wanita menjadi rendah, bahkan tak sedikit yang malah jadi membenci tubuhnya. Seperti cerita 'Pesta Tubuh'.

Dalam kisah 'Esensi Nobelia', idealisme dua orang penyair yang memutuskan untuk menikah harus bergulat dalam kehidupan nyata. Syair cantik nan indah tak sanggup memenuhi isi perut buah hati mereka. Dalam rumah gedek dengan rangka bambu, keluarga ini terus bertahan walau banyak orang menyangsikan masa depan mereka. Goncangan mulai terasa ketika si anak tak mau memasukkan makanan ke dalam perutnya akibat petuah panjang ayah. Nobelia, si anak, sudah cukup kenyang hanya dengan melihat dan me'makan' esensi dari makanan yang dihidangkan. Wew... idealisme yang kaku mungkin membuat orang bisa menjadi miskin dan bertingkah aneh, ya?

Aku lebih suka 'Harga Seorang Perempuan'. Kebanyakan wanita yang memiliki jabatan penting itu biasanya suka bohong. Entah pada orang lain maupun diri sendiri. Mereka melakukan hal tersebut semata-mata agar jabatan suaminya aman sehingga mereka tetap berkelimpahan harta. Iya banget kan tuh? :P

Juga 'Api Sita'. Dibalik sikap galak sang Ibu, ternyata Ibu menyimpan alasan untuk menjaga nama keluarga dan negara. Penjajah dan pengkhianat itu memang menyebalkan! Seks untuk membela negara yang membuat kebebasan wanita terkunci? Bah!

Eh mungkin karena banyak cerita di buku ini bikin aku emosi, makanya lama bikin reviewnya kali ya... Hehehe...
Oka sih bagus ngangkat cerita-cerita tersebut, tapi karena topiknya aku ga suka, jadi deh buku ini kalau bisa kukasih 2,5 bintang aja. Duh maaf ya, Oka.. :D

4 komentar:

  1. wa..lama sekali tak berkunjung kesini..ayo dong rajin lagi ngereviewnya mbak
    hehehe

    BalasHapus
  2. Hehe..saya jadi malu.
    Ntu ada buku laen yg belom kureview,
    Janji deh kali ini asap, ga sampe 'nyaris satu semester' supaya nasibnya ga sperti si Sagra ini.
    Hihihi...

    BalasHapus
  3. kalo ngga salah, dulu pernah baca buku ini juga.. tapi lupa.. mungkin karena ngga terlalu berkesan juga. hehhee. kalau di lihat dari reviewnya sih, sebenernya cerpen2nya Oka itu cukup berbobot ya dan khas Indonesia :) *jadi ngebayangin lagi baca cerpen di koran minggu kompas*

    BalasHapus
  4. Bener tuh mbak, berbobot seperti cerpen Kompas Minggu.

    Mungkin kesalahannya adalah karena cerpen dengan tema sama ini dijadikan dalam satu buku. Jadi eneq. Ibarat dengerin album seorang penyanyi yang semua lagunya bernuansa mellow, malah bikin lemes!

    Padahal kalau dibaca terpisah dalam waktu berbeda, hasilnya akan sangat berkesan untuk pembaca. Buktinya: 'Putu Menolong Tuhan' dan 'Sagra' terpilih sebagai cerpen terbaik Majalah Femina 1994 dan 1998, juga untuk 'Pemahat Abadi' yang dipilih sebagai cerpen terbaik Majalah Horison 1990-2000.

    See? Kebanyakan itu bikin eneq. Single is better. Hihihi...

    BalasHapus