Selasa, 26 April 2011

Membebaskan Seks Bersama Yohanes Paulus II

Category:Books
Genre: Religion & Spirituality
Author:Deshi Ramadhani, SJ
Lihatlah Tubuhku : Membebaskan Seks Bersama Yohanes Paulus II
My rating: 3 of 5 stars

Waktu aku menemukan buku ini di kardus buku kakak ipar, aku berasa senang. Karena aku beberapa kali mendapat kesempatan bertemu dengan Romo Deshi Ramadhani SJ, sehinggga rasanya kurang sreg kalau belum membaca satu dari antara 3 bukunya. Penasaran juga pengen baca buku ini karena isinya menjelaskan tentang sex, yang notebene aktifitasnya tak pernah Rm. Deshi lalukan. Dan alasan akhir: Lumayan nemu, jadi gratisan… Hehehe…

Setelah 2 bulan mencoba menyelesaikan, aku menganggap buku ini BERAT. Hiks… asli cuma 60% yang aku ngerti apa yang Rm.Deshi coba jelaskan. Kelihatannya otakku kurang dipersiapkan dengan kosakata bidang teologi nih, jadinya berasa ngos-ngosan dengan isi buku ini.
Maka inilah daftar point penting yang berhasil kurangkum di otakku:
1. Teologi Tubuh, seperti yang Paus Yohanes II pernah angkat dalam Ensikliknya, adalah berisi tentang hubungan Tubuh sebagai subjek (bukan objek) dengan kesucian penyerahan diri kita kepada Tuhan YME.
2. Dengan mengerti prinsip dasar Teologi Tubuh, maka kita akan mengerti pula arti Tubuh sebagai Penerima dan Tuhan sebagai Sang Pemberi.
3. Aktifitas sex yang tidak siap menerima segala resikonya sehingga pelaku dengan segaja menggunakan alat kontrasepsi, adalah sama dengan tindakan melanggar derajat Manusia sebagai Penerima dan Tuhan sebagai Sang Pemberi.
4. Dan dari poin nomer 2 di atas, hubungan Tuhan Sang Pemberi dengan Gereja sebagai Penerima menjadi jelas, dan dapat diterima akal sehat.
5. Dari situ kita dapat pahami mengapa Romo hanya boleh pria, bukan wanita seperti yang dikehendaki sebagian umat dengan alasan kesetaraan gender.
6. Pengendalian nafsu sex adalah tindakan yang suci dan murni, terlebih lagi dalam konteks pembicaraan bahwa Romo memiliki kaul Selibat.
7. Pernikahan yang dilangsungkan hanya agar kegiatan sex adalah legal dan nafsu sex terlampiaskan merupakan tindakan yang rendah.

Errr… segitu saja ternyata. Hehehe… Padahal Rm.Deshi sudah berusaha menjelaskan arti Teologi Tubuh dengan bahasa sehari-hari, dan perumpaan atau contoh yang jelas, tapi kok ya tetap berasa berat bagiku ya? So… karena topiknya menarik, aku kasih nilai 4 bintang. Tapi karena aku kurang meresap pada isinya, 3 bintang aja deh. Siapa tahu kalau niat, aku baca ulang lagi di masa yang akan datang, dan bintangnya bisa bertambah. :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar