Senin, 21 Oktober 2013

Life of Pi

Di India, tepatnya di Pondicherry, Pi tinggal bersama Ayah Ibu serta kakaknya. Ayah sibuk mengelola kebun binatang miliknya, Ibu selalu siap sedia mengurus keperluan rumah tangga, sementara kakaknya hobi berolahraga. Pi senang membaca & senang berjalan-jalan di dalam kebun binatang.

Suatu hari, keluarga Pi berlibur di daerah perbukitan. Di sana, Pi melihat ada patung Yesus di sebuah gereja Katolik, dan Pi terkesan dengan cinta kasih yang Tuhan berikan pada manusia sehingga merelakan Anak Tunggalnya hingga mati di kayu salib. Pi memutuskan untuk dibabtis dan mengucap syukur pada Dewa Wisnu karena telah mempertemukannya dengan agama Katolik.

Masih di saat liburan tersebut, di bukit yang satu lagi, Pi melihat bahwa para Muslim melakukan sholat dengan takzim. Gerakan sholat yang indah dan seperti menyatu dengan alam sekitar ini amat membekas di hati Pi. Pi pun memutuskan untuk memeluk agama Islam, dan sekali lagi berterima kasih pada Dewa Wisnu.

Pada awalnya, keluarga amat kaget dengan perubahan-perubahan yang dilakukan oleh Pi. Berangkat ke gereja, melakukan sholat 5 waktu di taman, dan sebagainya. Namun karena Ayah dan Ibu menganut Hindu KTP, lebih ke arah modern, maka akhirnya mereka pasrah pada pilihan jalan hidup Pi. "Asalkan kamu bisa menemukan kedamaian di dalam sana, dan kamu mengerti apa yang telah kamu pilih tersebut, maka lakukanlah sesuai keinginanmu."

Pergolakan politik di India menyebabkan terjadinya ketidakseimbangan ekonomi. Dalam keadaan yang tak menentu itu, Ayah memutuskan untuk menjual hewan-hewan di kebun binatangnya kepada kebun binatang lain di seluruh dunia, dan mengembalikan lahan milik pemerintah. Ayah berniat untuk memindahkan keluarganya ke Kanada.

Setelah kesibukan yang panjang, transaksi jual beli hewan, surat-surat perizinan, penyewaan kapal pengangkut, dan sebagainya, tibalah hari dimana keluarga Pi harus meninggalkan Pondicherry untuk selamanya. Menggunakan kapal milik bangsa Jepang, mereka menuju Kanada, singgah di Filipina untuk membeli keperluan dan makanan bagi para hewan di lantai bawah kapal, dan melakukan pemeriksaan teknis pada kapal sebelum memasuki Samudera Pasifik.

Kakak Pi mengatakan bahwa para teknisi tampaknya bekerja kurang memuaskan, tampak dari wajah mereka. Tapi Pi yang lebih tertarik memperhatikan dan membantu Ayah mengurusi hewan-hewan tak mendengarkan cerita Kakak dengan teliti.

Kapal besar tersebut meninggalkan Manila dan berlabuh memasuki Samudra Pasifik. Cuaca yang awalnya tenang, sedikit demi sedikit mulai penuh dengan ombak tinggi, hingga terjadilah badai besar. Pi mendadak bangun dan keluar dari kamar sendirian karena Kakak tak mau ikut sebab amat mengantuk. Pi berjalan ke atas geladak, dan menyadari bahwa hujan deras ini tak main-main, badai besar dapat mengalahkan kapal namun ia terlambat untuk menyelamatkan keluarganya di bawah karena air laut sudah mulai masuk ke lantai bawah.

Pi mendekati para awal kapal yang berbahasa Jepang, ia memohon mereka menyelamatkan keluarganya. Mereka malah mengenakan jaket pelampung dan melemparkan Pi ke sekoci, namun sekoci itu terhempas ke lautan dan jaket Pi tersangkut di tali atas. Seekor Zebra juga dilemparkan ke dalam sekoci itu, mengakibatkan kaki depan Zebra patah. Pi ketakutan, sekoci terhempas-hempas di atas air laut yang mengamuk. Tak lama kemudian, kapal makin miring dan akhirnya tenggelam ke dalam lautan.

Tercenung, ketakutan, menangis, sendirian dan sebagainya...campur aduk hati Pi. Ditambah lagi, ternyata ada seekor Hyena dan Harimau di atas sekoci itu, tertutup oleh lembaran kain di bawah kakinya. Aduh, dapatkah Pi selamat dari musibah ini? Apakah yang akan dialaminya? Apakah Tuhan dari 3 agama yang dipeluknya dapat melakukan sesuatu bagi Pi?

Seru banget sih ya ceritanya, tapi kenapa aku gagal baca buku ini sampai akhir adalah karena monolognya amat sangat terlalu panjang dan amat detail. Huaa...saya capek...dan akhirnya menyerah setelah 3 bulan pegang buku ini. Nonton filmnya aja deh. Hihihi....

Kalau ada yang mau beli buku secondku, versi bahasa Inggris, ada di sini: http://dob2ndbooks.wordpress.com/2013/10/21/life-of-pi-yann-martel/

Teman-teman sendiri bisa menyelesaikan baca buku ini kah?

2 komentar:

  1. masa sih gagal selesai baca mbak?
    hehehe

    aku sih penasaran sama buku ini, tapi stamina baca masih loyo, ahaha

    BalasHapus
  2. niiihh...klo ga percaya aku pinjemin bukuku. Mauu? :D

    BalasHapus