Tampilkan postingan dengan label Diane Setterfield. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Diane Setterfield. Tampilkan semua postingan

Selasa, 07 Agustus 2012

The Thirteenth Tale (Dongeng Ketiga Belas)

Genre: Literature & Fiction
Author:Diane Setterfield
The Thirteenth Tale (Dongeng Ketiga Belas)

rating: 4 of 5 stars
read: May 22, '09



Margaret Lea, putri seorang pemilik toko buku, mendapat undangan dari Vida Winter, seorang pengarang novel terkenal untuk mewawancarainya.
Undangan yang aneh.
Seorang pengarang terkenal minta diwawancarai, menginap berbulan-bulan di rumah Vida, padahal Margaret hanya seorang penulis biografi biasa.
Biografi orang-orang yang telah meninggal, tidak seperti tantangan kali ini.

Setelah membekali dirinya dengan membaca beberapa buku karangan Vida Winter, ia pergi ke rumah Vida.
Ada satu buku yang sangat terkenal.
Judulnya 'Dongeng-dongeng Perubahan dan Keputusasaan', tapi para penggemar lebih mengenalnya dengan 'Tiga Belas Dongeng'.
Lucunya, dongeng yang ketiga belas tak pernah ditulis oleh Vida.

Ada apa dengan Vida?
Mengapa Vida tertarik pada Margaret?
Seperti apa dongeng yang ketiga belas itu?
Vida akan menceritakannya sedikit demi sedikit pada Margaret, pada kita, menguak masa lalunya yang ternyata kelam, yang ternyata memiliki saudara, tentang ketidakpedulian keluarganya, kegilaan dalam arti sesungguhnya, kejorokan rumah masa lalunya, hingga peristiwa kebakaran besar yang menghanguskan tempat tinggalnya-buku-Emneline.
Siapakah Emmeline?
Siapa pula Adeline?
Lalu, apakah hubungan Vida dengan kedua anak kembar itu?

Akhirnya Margaret pun bisa menitipkan salam pada saudara kembarnya.
Eh, saudara kembar?

Dongeng Ketiga Belas ini menceritakan kegilaan yang manis, cerita dengan alur yang menarik.
Setterfield mengolah buah pikirannya dengan baik.
Aku belajar sedikit sisi dari hidup anak kembar, bahwa kembar itu artinya saling melengkapi, mencintai tanpa alasan dan akan banyak rahasia yang sulit dimengerti orang lain.

Pasti aku baca ulang di lain waktu, biar makin kebayang settingnya, asal ga lama-lama ngebayangin tumpukan kotoran manusia di ruang bayi yang ditinggalkan oleh Charlie aja! Hieekkksss!!!