Senin, 16 Mei 2011

Sky Burial (Pemakaman Langit)

Perjuangan seorang wanita muda (Wen) yang mencari suaminya ini sungguh membuatku termenung. Baru juga menikah beberapa hari, tiba-tiba sang suami harus berangkat ke Tibet untuk menjadi salah seorang dokter dalam operasi militer China. Beberapa minggu menunggu kabar, tak dinyana malah surat dari atasannya mengabarkan bahwa sang suami meninggal tanpa keterangan. (Sinopsis bisa dibaca di sini)



Tak terima dengan informasi yang tak didapatkannya, Wen memutuskan untuk bergabung dengan kesatuan militer setempat agar dapat mencari sendiri jawaban yang selama ini menyelimuti misteri kematian suaminya. Untung saja Wen adalah seorang dokter juga, sehingga pimpinan tidak punya alasan menolaknya untuk bergabung dalam kelompoknya.

Tibet memang berbeda dengan China. Di Tibet, 95% daerahnya terdiri dari pegunungan dan dataran luas kosong. Angin bertiup kencang dan dingin. Wen bertemu dengan Zouma, seorang Tibet yang pernah belajar di China, dan bersedia membantunya mencari sang suami. Mereka akhirnya bergabung dengan sebuah keluarga nomaden, dimana Gela sebagai kepala keluarga. Keluarga ini tak banyak bicara. Semua melakukan kewajibannya tanpa perintah.

Wen belajar kebudayaan baru dari keluarga Gela. Bahwa ternyata yang membuat dan menjahit baju sekeluarga adalah para pria. Bahwa ternyata wanita bisa memiliki lebih dari 1 suami dan boleh dari keluarga suami pertama (Soabeio bersuamikan Gela dan Ge'er - adik Gela). Bahwa mereka berdoa dengan memutar roda-roda doa. Bahwa pupuk dari kotoran ternak bisa digunakan sebagai penghangat ruangan dalam tenda. Bahwa Tibet merupakan sebuah biara raksasa dimana keluarga yang memiliki lebih dari 2 anak pria harus mengirim anak mereka ke sebuah biara. Dan sebagainya, dan sebagainya.

Hmm.. tampaknya aku juga belajar banyak tentang Tibet dan cinta sejati dari buku ini. Apakah aku akan tetap seperti Wen yang nekat menyusul sang suami ke Tibet, minimal untuk mendapatkan informasi mengapa dia bisa sampai meninggal? Perlu dicatat, Wen tidak bisa bahasa Tibet loh. Apakah kita akan bisa berani seperti Wen? Salut buat Wen, terlebih lagi karena ini bukan cerita fiksi melainkan cerita sebenarnya. Apakah sang suami sebenarnya bertahan hidup? Apakah Wen berhasil menemukannya atau sekedar menemukan petunjuk atas kematiannya? Harus baca sendiri! :)

Oh ya, agak terganggu dengan sedikit ketidak-telitian sang editor. Satu di antaranya adalah: 'mengadang'...yang kutahu adalah menghadang.

~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*
Penulis: Xinran
My rating: 3 of 5 stars
read: Oct 5, '09
Buku bekas murah: http://dob2ndbooks.wordpress.com/2011/06/17/sky-burial-pemakaman-langit-xinran/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar