Jumat, 17 Oktober 2014

Remembrance (Labirin Kenangan)

Kalau baca dari sinopsis di sampul belakang novel, kayaknya cerita bakal romantis tragis. Apalagi setting awal cerita pas di Perang Dunia II dan peristiwa pembunuhan ayah ibu Selena. Mau bangsawan atau bukan, klo ga sesuai dengan pandangan politik saat itu, dibabat habis sama penguasa deh. Dan sialnya, Serena melihat peristiwa pembunuhan tersebut. Anak gadis masih kecil harus menyaksikan peristiwa berdarah? Udah pasti bikin hidupnya trauma dong ya. Diurus neneknya sebentar sebelum dikirim ke Amerika biar aman dari efek samping perang seperti pemerkosaan dll, Serena tinggal di sebuah biara & dibesarkan oleh suster2 di sana dengan baik.



Perang Dunia II usai, Serena kembali ke Venesia mencari neneknya yang lama tak membalas surat2nya. Ternyata nenek sudah meninggal, rumahnya dijual & disewakan pada pihak Amerika untuk dijadikan kantor. Untunglah Serena bertemu Marcella pelayannya. Namun semua sanak saudara sudah meninggal, gelar saja tak bisa membuat Serena kenyang. Ia harus bekerja dan memutuskan bekerja membantu Marcella di palazzo lamanya, agar dapat dekat dengan Marcella, satu-satunya yang ia kenal di Venesia.

Mayor yang tinggal di palazzo itu ternyata ganteng & baik hati. Singkat cerita, Serena dan Mayor Brad akhirnya jatuh cinta dan bahkan Brad mantap memutuskan pertunangannya dengan Pattie, gadis Amerika yang amat berbeda dari Serena. Segala kepahitan yang pernah dialami Serena membuatnya lebih dewasa dan matang di usia 19 tahun. Tak seperti Pattie yang sibuk berfoya-foya sambil berusaha mengatur hidup Brad agar mau keluar dari Angkatan Darat dan masuk ke dunia politik seperti keluarga Brad dan Pattie. Ibu Brad, Margareth, yang sifatnya sama seperti Pattie marah besar dan tak sudi berbaik hati pada Serena, bahkan hingga saat Vanessa lahir, cucu pertama Margareth. Malang pula, Brad tertembak mati di perang Korea. Vanessa harus kehilangan ayah di usia 3 tahun.

Karena tak mendapat sepeserpun dari keluarga Brad, akibat kekejian Margareth, maka Serena harus mulai bekerja keras mencari uang demi kehidupannya bersama Vanessa. Teddy, adik Brad, untunglah amat membantu mereka. Iya sih, Teddy memang sudah suka Serena sejak pertama kali melihatnya. :D Kecantikan, keanggunan & profesionalisme Serena yang memang adalah seorang Putri dari Italia berhasil membuatnya berada di papan atas jajaran model dunia. Hingga ia berkenalan dengan fotografer dari London yang berhasil meluluh-lantakkan hati Serena, bernama Visili Arbus. Mereka menikah dalam waktu perkenalan yang amat singkat karena Serena tampaknya tergila-gila pada daya tarik Visili. Duh sayangnya, Serena baru kemudian tahu bahwa Visili itu pecandu heroin parah. Taunya pas hamil pula. Serem banget ngebayangin penderitaan Serena deh.

Serena meninggalkan Visili setelah melahirkan Charlotte karena Visili kembali terjerumus pada dunia narkoba yang dapat membahayakan keselamatan Serena, Vanessa & Charlotte. Mereka kembali ke New York dibantu oleh Teddy. Tapi... Visili berhasil mendapatkan alamat apartemen mereka dan meminta Serena kembali padanya dengan cara memaksa...kekerasan...hingga mencekik Serena sampai tewas. Vanessa lihat semuanya. Dia shock berat. Hanya bisa menggendong Charlotte dengan tatapan kosong.

Visili aman diekstradisi ke Yunani karena pengaruh keluarga Arbus kuat sehingga ga sampe terjadi pengadilan pembunuhan. Sementara itu Teddy terlibat dalam pengadilan hak asuh Vanessa dan Charlotte. Karena ga punya hubungan darah, Charlotte harus diberikan pada keluarga Arbus, yaitu kakak Visili yang bernama Andreas. Orang baik. Vanessa mengenalnya dan menyukainya sejak kecil. Charlotte aman. Bagaimana dengan Vanessa? Tak dinyana kok Pattie meminta hak asuh Vanessa. Dan karena Teddy masih bujangan, hakim memenangkan Pattie & Greg sebagai orang tua asuh bagi Vanessa. Ih padahal cuma karena Vanessa itu anak Brad, mantan tunangan Pattie yang deep in her heart ya masih cinta sama Brad. Berlimpah materi sih, tapi Vanessa ga dapet kasih sayang. Dia jadi kayak robot & amnesia sebagian, ga mau inget kisah hidup keluarganya bersama Vasili.

Teddy minta banding, kalah lagi. Tapi malam itu Vanessa kabur dari kediaman Pattie & merengek minta nginep di rumah Teddy sambil mengaku bahwa Pattie & Greg tak mencintainya. Pagi2 Teddy ditangkap polisi karena Pattie mengadukannya dengan alasan melanggar keputusan pengadilan. Tiga puluh hari kemudian, Teddy lepas dari penjara & hakim telah menyelidiki kehidupan Vanessa sehingga memutuskan bahwa Teddy lebih berhak menjaga Vanessa karena telah menjaganya sejak lahir. Teddy kaget karena kesaksian didapat dari Margareth. Wah udah insyaf kali nih ya nenek. Hihihi...

Vanessa tumbuh menjadi gadis yang trauma terhadap pria. Ia tak bisa berhubungan lebih jauh saat John memintanya menjadi istrinya. Bisa dimaklumi sih, soalnya kan dia lihat sendiri Visili mencekik mati Serena ya. Teddy kuatir banget. Namun ketika Linda melahirkan Brad, perlahan Vanessa mulai mengingat segala penyebab traumanya tersebut dan memutuskan untuk mulai mencari Charlotte di Athena. Di sana Vanessa jatuh cinta pada Andreas, dan bisa dibilang dia jadi sembuh dari traumanya terhadap pria. Charlotte ikut Vanessa ke New York meninggalkan Andreas yang sakit kanker sesuai keinginan bapak 3 anak itu, dan Vanessa kembali menjalin hubungan dengan John Henry. Happy ending. :)

Menurutku, kadang Steel terlalu detail banget cerita dekorasi rumah, baju yang dikenakan, dll. Cewek banget, sementara aku males baca yang kayak gitu. Jadi sering kuskip bagian penjelasannya. Lebih penting cerita tentang perasaan dan kejadian yang membangun cerita ga sih? Ya ok, detail baju dan dekor memang penting untuk menggambarkan betapa mewahnya hidup mereka, tapi kalo keseringan ya aku bosen juga. Hihihi.. iya, ini personal problem banget :P

Trus bingung juga sama hubungan cinta yang ada. Teddy adiknya Brad jatuh cinta pada Serena istrinya Brad. Ga pernah ngalemin kayak gitu, jadi aku ga bisa bayangin. Vanessa kakaknya Charlotte dan Andreas pakdenya Charlotte jatuh cinta. Serem bayanginnya. Wkwkwkw....

Di dalam novel ini ada 3 peristiwa persalinan. Persalinan Vanessa, Charlotte dan Brad junior. Yang pertama kontraksi, pembukaan hingga melahirkan cuma 30 menit, amat lebih cepat daripada keadaan normal. Ok pengetahuan baru bagiku yang masih hijau tentang persalinan. Yang kedua posisi Charlotte sungsang sehingga dokter di rumah sakit London tersebut harus mengikat Serena dalam posisi tersebut belasan jam. Ntar digeser posisi bayinya biar ga sungsang. Geser aja udah bikin sakit. Klo masih gagal, ntar tangan dokter masuk dari vagina benerin posisinya. Walaahh!!! Untung Teddy dari Amerika bisa segera hadir dan melakukan operasi caesar. Wew... serem banget persalinan tahun 50-an itu yaa... Lega untung sekarang operasi caesar bisa dilakukan di rumah sakit mana aja. Persalinan yang ketiga normal dan menyenangkan. Ah seneng bacanya. Semoga baby di perutku juga normal dan semenyenangkan itu yaa.. Amiiinn..

Jadi gimana kesanku pada novel Remembrance karya Danielle Steel ini? Awal pegang buku ini: ih akhirnya baca hasil karya Danielle Steel. Hihihi... Kalau dirimu lihat tipe bacaanku selama ini, pasti tau klo selama ini aku ga pernah pegang buku macam Danielle Steel, Sidney Seldon, dkk. Kenapa? Ga menarik mata aja gitu. Kelihatan drama romantisnya banget kayaknya deh buku2 mereka. Trus kenapa akhirnya baca buku ini? Bahkan aku ga inget kenapa buku ini ada di rumah. Bukan pinjaman teman, mungkin aku menemukannya di rumah PaMa atau rumah Bude trus kubawa pulang dan beberapa minggu yang lalu malah aku niat jual di http://dob2ndbooks.wordpress.com! Hahaha... Parah yah! Ga tau punya siapa eh maen jual. Belom dibaca lagi! Ya udin deh tuh, daripada dijual tapi belom sempet baca, jadilah pas bacaan terakhir habis (Link My Sister's Keeper) langsung pegang buku ini.

Kedua, ceritanya lumayan, bikin penasaran apa yang akan terjadi berikutnya, sehingga 580 halaman aku lahap dalam 2 hari saja. Rekor baru untukkuuu... :D Masih males ga klo liat buku-buku macam ini di toko buku? Ya tetep sih, minimal ga akan beli. Klo baca doang sih masih ok lah. Mendingan tetep beli Paulo Coelho deh. Wkwkw... dasar mata gratisan. :P

Tidak ada komentar:

Posting Komentar